KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah yang maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini, dilakukan
dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Oleh karena itu, diharapkan
semua yang membaca dapat memahami topik tersebut.
Kami sebagai penyusun
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih
kepada guru pengasuh dan pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Bagi rekan-rekan yang membacanya, semoga dapat memberi manfaat dan menambah
ilmu serta wawasan yang luas.
Padamulya, Februari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR
ISI .......................................................................................................ii
BAB
1 PENDAHULUAN. ....................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................1
1.4 Metode Penulisan ..................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................2
2.1 Pengertian suluk ....................................................................................2
2.2 Kegunaan suluk bagi seorang salik .......................................................3
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................5
3.1 Kesimpulan .........................................................................................5
3.2 Saran ...................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam dunia modern seperti saat
sekarang ini tidaksedikit
kita temukan orang-orang yang stres dengan keadaandan segala tuntutan hidup mereka masing-masing, tuntutandan tanggung jawab kerja, tuntutan memenuhi
kebutuhanhidup dan lain sebagainya.Namun ada pula sebagian di antara
masyarakat modernsaat ini yang mulai haus
akan ketenangan dan keteduhanbathin
dengan memasuki dunia sufi atau tasawuf, mencobamendekatkan diri kepada
Ilahi Rabbi.Dunia tasawuf saat ini sudah mulai banyak digandrungi,bahkan ada pula yang sampai menjadikan tasawuf
menjadiideologinya. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia
tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk”.Suluk adalah
jalan, yaitu jalan untuk lebih dekat denganAllah.
.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan dalam penulisan
makalah ini adalah :
1. Menjelaskan Pengertian Suluk
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini, meliputi beberapa hal diantaranya :
1. Memahami
salah satu tugas mata pelajaran SKI
2. Mengetahui
Tentang Apa Itu Suluk
3. Semoga
bermanfaat bagi para pembaca sebagai tambahan pengetahuan
4. Belajar
mentafakuri perjuangan ulama terdahulu dalam mengembangkan agama islam yang
baik
1.4 Metode
Penulisan
Makalah ini menggunakan metode literature, yaitu suatu tekhnik
yang digunakan dengan cara mengutip data dari internet dan referensinya,
berhubungan dengan materi yang dibahas.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Suluk
Secara etimologis, kata suluk
berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku,
sehingka Husnu al-Suluk berarti kelakuan yang baik. Kata suluk adalah
bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku"
yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui
jalan, bertindak dan memasukkan"
Khan Sahib Kahja Khan (pakar bidang
tasawuf dari India) mangatakan bahwa salik ialah orang yang tengah menempuh
perjalan rohani (suluk). Cgril
Glasse dalam Ensiklopedi Islam, yang dimaksud suluk adalah keadaan jiwa atau
tindakan kalangan sufi yang dipandang sebagai sebuah perjalanan kepada Allah.
Menurut al-Gazali, suluk berarti
menjernihkan akhlak, amal pengetahuan. Suluk dilakukan dengan cara aktif
berkecimpung dengan amal lahir dan amal batin. Semua kesibukan hamba dicurahkan
kepada Tuhannya, dengan membersihkan bathinnya untuk persiapan wushul kepada-Nya.
Gufron A. Mas 'Adi dalam Ensiklopedi
Islam mengatakan, suluk merupakan keadaan jiwa atau tindakan kalangan sufi yang
dipandang sebagai sebuah perjalanan kepada Tuhan. Istilah ini juga menunjukkan
pada sebuah quasi magis, dan sebuah ucapan spiritualis yang bercorak
lokal Indonesia dikenal sebagai upacara suluk. Dalam upacara ini
pelakunya berusaha mencapai kekuatan psikis atau magisdengan mempertahankan
diri dari serangan dunia spirit selama satu malam, yang mana seseorang
dimatikan secara simbolik.
Secara garis besar suluk merupakan
kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah, suluk hampir sama
den gan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan. Hanya saja, kalau
tarekat masih bersifat konseptual, sedan gkan suluk sudah dalam bentuk teknis
oprasional. Oprasional dalam arti yang sesungguhnya: bukan hanya sekedar teori
melainkan langsung dipraktikkan dalam tingkah laku keseharian, kata suluk berasal
dari terminologi dalam al-Quran, Fasluki dalam surat an-Nahl (16) Ayat
69.
Suluk di dalam istilah tasawuf
adalah jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah swt atau cara memperoleh
ma'rifat. Dalam istilah selanjutnya istilah ini digunakan untuk sesuatu
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar ia dapat mencapai suatu ihwal
(keadaan mental) atau maqam tertentu.
Dalam memahami tasawuf, suluk
diartikan sebagai perjalanan spiritual menuju Sang Sumber. Ini adalah
metode perjalanan melalui berbagai keadaan dan kedudukan. Seseorang yang
menempuh jalan ini disebut salik Sang hamba yang telah jauh berjalan
menuju Allah adalah yang telah sungguh-sungguh menunjukkan penghambaanya kepada
Allah.
Adapun hakekat suluk, ialah
mengosongkan diri dari sifat-sifat buruk (dari maksiat lahir dan dari maksiat
bathin) dan mengisinya dari sifat-sifat yang terpuji atau mahmudah (dengan taat
lahir dan bathin).
2.2 Kegunaan Suluk Bagi Seorang Salik
Keberadaan suluk bagi seorang salik sangat pentingsebelum
memasuki thariqah, karena dari suluk seseorangdapat
mengetahui jalan untuk lebih dekat dengan Allah.Suluk pada hakikatnya
bukan sekedar untuk mendapatkannikmat dunia
dan akhirat untuk memperoleh limpahan-limpahan
karunia Allah, atau untuk mendapatkan sorotan nur cahaya, tetapi suluk bertujuan semata hanya untukAllah dan bukan untuk yang lainnya.
(Amar, 1980:50)Setiap ahli tasawuf atau
tariqat dirinya meras yakinakan sampai kapada Allah melalui suluk. Allah
berfirmandalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi: 110 yang Artinya : “
‘Barangsiapa mengharap perjumpaan denganTuhannya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada Tuhannya’
".(Departemen Agama RI,2005:304)Berdasarkan ayat ini
para kaum sufi dan ahli thariqatsama
mengerjakan amalan-amalan salih termasuk diantaranya adalah amalan suluk
dengan cara-cara tertentu,antara lain yaitu dengan melakukannya selama 40 hari,
30hari, dan 10 hari. (Amar, 1980:51)Amalan
suluk yang demikian telah dijelaskan dalamAl-Qur’an yaitu terdapat dalam
surat Al-A’raf ayat 142 yang Artinya : “
Dan Telah kami janjikan kepada Musa(memberikan
Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan kami sempurnakan jumlahmalam itu
dengan sepuluh (malam lagi), Makasempurnalah waktu yang Telah ditentukanTuhannya empat
puluh malam
".(DepartemenAgama RI,2005:304)Dalam Tafsir Al-Misbah menafsirkan ayat di atasbahwa Allah telah menjanjikan kepada Musa untukbermunajat kepada Allah dan akan diberikan Tauratsesudah berlalu tiga puluHmalam danmenyempurnakannya
jumlah malam-malam itu dengansepuluh
malam lagi, maka sempurnalah keseluruhan waktuyang
telah ditentukan Allah selama empat puluh malam.(Shihab, 2006: 234)
Artinya, sebelum Musa dianugerahkan
Kitab Taurat,ia dijanjikan oleh Allah untuk
menyendiri, bermunajat, dankemudian Musa
menyerahkan kepemimpinannya kepadaNabi Harun untuk memimpin kamummnya
dan memenuhi janji Allah tersebut.Seorang salik (yang berhasrat
Tasawwuf/ber-Tarikat)dapat melakukan
Tarikat/perjalanan kepada Allah denganmenempuh 4 fase marhalah: (Zahri:
1997: 247-249)Fase I disebut dengan marhalah
amal lahir. Artinya:berkenalan melakukan amal ibadat yang diperlukan danNafawil/sunnah. Fase II disebut amal bathin atauMuraqabah (mendekatkan diri kepada Allah)dengan
jalanmensuci/membersihkan diri darimaksiat lahir dan bathin(Takhalli)mmerangi
hawa nafsu dibarengi dengan amalanyang mahmudah/terpuji dari taat lahir dan
bathin (Tahalli)yang semua itu merupakan amalan qalbi.Fase III disebut marhalah riadhah/melatih diri danmujahadah atau mendorong diri.Firman Allah swt
dalam surat al-Ankabut ayat 69: yang Artinya : “
Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencarikeridhaan) kami, benar- benar akan
kami tunjukkankepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yangberbuat
baik
.” (Departemen Agama RI,2005:404)Maksud mujahadah ini, ialah melakukan jihad
lahirbathin untuk menambah kuatnya kekuasaan rohani atas jasmani,
guna membebaskan jiwa kita dari belenggu nafsuduniawi, supaya jiwa itu menjadi
suci bersih bagaikan kaca yang segera menangkap apa-apa yang bersifat suci,sehingga
mustahiq memperoleh pelbagai pengetahuanyang hakiki tentang Allah dan kebesarannya.Fase IV disebut marhala “Fina-kamil” yaitu jiwa
siSalik telah sampai kepada martabat
Syuhudul Haqqi
biHaqqi
(melihat hakikat kebenaran).Kemudian terbukalah dengan tenang pelbagai alamyang
rahasia baginya. Ketika itu terbukalah rahasia-rahasiaRabbani baginya, berturut-turut datanglah Nur danmukasyafah padanya. Ketika itu ia akan mendapatkannikmat yang besar dalam mendekati Hadrati Ilahi.
Dalamsituasi seperti inilah seorang
salik berada pada puncakmahabbah dengan Allah , dapat melihat Allah
dengan matabathinnya, memperoleh puncak
kelezatan yang tidakpernah terlihat
oleh mata, tidak pernah terdengar olehtelinga
dan tidak pernah terdetik dalam hati sanubarimanusia, tidak mungkin disifati atau dinyatakan dengankata-kata.Salah satu dampak menempuh suluk adalahtimbulnya sifat zuhud. Jika dikaitkan dengan
zamanmodern saat ini Amin Syukur
dalam bukunya (2004:184)menyebutkan bahwa capaian terakhir seorang sufi akanmencapai
tuma’ninah al-qalb
, yaitu
ketenangan hati yangmerupakan
pangkal kebahagiaan seseorang, baik bahagiadi
dunia maupun di akhirat orang yang demikian inihidupnya penuh dengan
optimisme, tidak mungkin tergodaoleh situasi
dan kondisi yang melingkupinya, bisamenguasai
diri dan menyesuaikan diri dan menyesuaikandiri di tengah-tengah deru
modernisasi dan industrialisasi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara etimologis, kata suluk
berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku,
sehingka Husnu al-Suluk berarti kelakuan yang baik. Kata suluk adalah
bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku"
yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui
jalan, bertindak dan memasukkan"
3.2 SARAN
Karena
keterbatasan ilmu yang kami miliki, Kami menerima saran dan keritik yang
sifatnya konstruktif dan sifatnya membangun dari semua pihak yang membaca
Makalah ini, agar Makalah ini akan lebih sempurna di kemudian hari.
Daftar pustaka
Amar, Imron
Abu, Drs, H.
Sekitar Masalah
Thariqat (Naqsabandiyah)
, Kudus: Menara Kudus,
1980Abdurrahman, Muhammad Thahir,
Risalah Siyar
As-Suluk fiiSyarah Kitab Ibtida’i Suluk
, 2010Al Aziz, Saifulloh, Drs.
Langkah Menuju
Kemurnian Tasawuf
,Surabaya: Terbit Terang,
2006Departemen Agama RI,
Al-Qur’an dan Terjemahnya
, Bandung:CV. Jumanatul Ali-Art, 2005Departemen
Pendidikan Nasional,
Kamus Besar
BahasaIndonesia,
Edisi ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007Hasyim, Ali,
Menuju Puncak Tasawuf
, Surabaya: Visi 7, 2006Shihab, M. Quraish,
Tafsir
Al-Misbah
, Cet. V,
Tangerang:Lentera Terang, 2006Syukur, HM. Amin, Prof, Dr, MA,
Zuhud di
Abad Modern
, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004Zahri, Mustafa, Dr,
Kunci Memahami Ilmu Tasawuf
, Surabaya:PT. Bina Ilmu, 1997Http://id.wikipedia.org/wiki/sulukhttp://suluk.blogsome.com/2008/03/18/suluk-apa-itu
0 komentar:
Posting Komentar